Rabu, 25 September 2019

Home Brewer

Home Brewer...
home brewer... Siapa takut?


Ada pertanyaan, apakah dengan mempelajari citarasa kopi maka seseorang akan makin dijauhkan dengan pasangan (hidupnya) karena tidak mumpuni dalam menyajikan kopi di rumahnya?

Tidak bisa dipungkiri bahwa apresiasi terhadap kopi yang bercitarasa prima terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Bahkan istilah specialty coffee sudah menjadi terminologi yang sangat terbiasa di kalangan penggemar kopi, meski terkadang banyak miskonsepsi di sana. Tapi satu yang bisa ditangkap adalah bahwa setiap orang ada keinginan untuk menjadi bagian dari 'perubahan' dalam hal menikmati secangkir kopi dengan tradisi baru. Tradisi citarasa!

Hari-hari seorang penikmat kopi adalah perayaan atas citarasa. Kopi sudah menjadi isi utama dari setiap pembicaraan di setiap komunitas dan bahkan di kerumunan umum. Tidak hanya menjadi tema pembicaraan; kopi seakan terus mencari 'dataran kepuasaannya' dengan  nalar kopi yang dihembuskan melalui kanal-kanal media sosial dan kegiatan aktivasi seperti festival kopi, lomba-lomba kopi, lelang kopi dan masih banyak lainnya. Sampai di mana kira-kira puncak kepuasan dalam mencecap si hitam ini??

Dunia kopi sudah mewarnai dunia hidup manusia. Kopi menjadi kawan untuk menggapai kepuasan sensorik dan juga kepuasaan eksistensi seseorang. Entah sebagai petani kopi, prosesor, barista, pedagang, pemilik kedai atau bahkan pejabat elit pemerintahan. Bersama kopi, di dalam kopi dan menuju kepada kopi sudah seperti satu paket syarat-rukun bagi seseorang yang sudah masuk di dalam lorong dunia kopi.  Statementnya jelas yaitu pengakuan berada pada dunia kopi...

lanjut.....

Uji Sapitu





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Home Brewer

home brewer... Siapa takut? Ada pertanyaan, apakah dengan mempelajari citarasa kopi maka seseorang akan makin dijauhkan dengan pasan...